Sabtu, 19 Oktober 2013

Priming?

Lagi denger lagu-lagu blues, membayangkan lagi naik motor sport sambil keliling Jakarta malam-malam.

Lagi denger lagu-lagu acid jazz & fusion, membayangkan lagi naik mobil sedan tanpa atap keliling Jakarta malam-malam.


Berhasil banget nih disusupi gambaran-gambaran kayak gitu sama orang-orang….apa yah….advertising atau marketing atau keduanya mungkin. Mungkin harus berterima kasih juga sama orang-orang dari industri film. Mereka berhasil membuat skenario dan setting film yang sebagus itu sampai jadi priming tersendiri buat penontonnya. Terima kasih mbak / mas orang film!

Rabu, 25 September 2013

Bergerak, Bung!

Pengecut! Selama ini hanya menyamankan diri.

Pemalas! Selama ini hanya duduk diam.

Lagi-lagi mendapat pelajaran dari arah yang tidak terduga. Tinggikan standar untuk menjadi manusia yang lebih baik, tujuanmu selama ini. Mengeluh sedikit, banyak berusaha.

Berani menyuarakan pendapat. Salah-benar. Jujur dan dedikasi lebih penting dari pandangan orang lain. Karena terlalu sibuk menilai orang lain merupakan pemakaian energi yang sia-sia. Banyak hal menuju perubahan diri yang lebih baik, yang bisa dilakukan dengan menggunakan energi tersebut. Memperhatikan orang lain, mengamati orang lain, hanya untuk belajar bukan untuk memberikan penilaian bercampur rasa iri.

Tetap berhati-hati terhadap distraksi. Yang terkasih adalah anugerah terbaik, terpenting, yang paling harus dijaga. Suatu saat kita akan mati juga.

Ayo bergerak, bung!

Minggu, 21 Juli 2013

Pur(e)pose

“Harus punya tujuan…”

Beberapa hari belakangan, malam hari menjadi momen dimana kasur tidak lagi empuk dan mampu membuat diri terlelap. Momok baru telah muncul, tidur.

Awalnya hanya bisa terlelap pada saat dini hari, namun akhirnya mencapai titik puncak ketika sama sekali tidak ada keinginan untuk tidur sampai adzan subuh. Setiap malam, ketika berbaring, gelisah dan keringat dingin. Banyak hal tiba-tiba muncul dan dipikirkan (kebanyakan negative, lainnya rencana-rencana dengan tindakan yang belum pasti) tiap kali berbaring dan mencoba terlelap. Sangat menyiksa, dimana orang lain dengan mudahnya terlelap dan beristirahat untuk mengumpulkan energi esok hari, diri hanya dibolak-balik. Mengingatkan pada memanggang steak.

“Apa sih sebabnya?”

Setelah melakukan refleksi diri, ternyata jawabannya adalah kekhawatiran akan masa depan. Ya, masa depan yang masih belum pasti itu. Belum pasti akan kemana, seperti apa, apa yang dikejar, apa yang akan di hadapi, dan apa-apa lainnya. Manusia memang memiliki kecenderungan untuk mengkhawatirkan masa depan, sekecil apapun. Pendapat tersebut tiba-tiba dimunculkan oleh diri, entah dari mana dasar dan asalnya, untuk melakukan pembenaran. Coba ditelaah lagi, ada kebenaran di dalamnya. Coba dipikirkan lagi, ada jawaban di dalamnya. Berkali-kali diri, sambil terbaring segar tanpa kantuk tentunya, berkata demikian.

Ternyata, setiap bangun pagi selama beberapa hari ini, tujuan hidup sedikit demi sedikit kabur dari pandangan.

Oleh karena itu, muncul pertanyaan-pertanyaan yang membuat diri sulit terlelap. Teringat akan sebuah rencana untuk bengong seharian, memimpikan akan seperti apa hidup di masa depan. Mimpi apa yang akan dihidupkan, yang akan menjadi tujuan hidup dan hidup itu sendiri. Mungkin kah ini jawabannya? Demi mengejar kebahagiaan.


Jadi, apa tujuan hidupmu?

Senin, 27 Mei 2013

Kembali

Rindu rasanya bisa menulis lagi. Banyak hal harus diutamakan, jika tidak ingin dibilang menghalangi, kalau memang memiliki niatan untuk menulis lagi.

Berbagai hal terjadi, bergerak berubah menuju tempat dan arah yang tidak bisa dimundurkan kembali. Perubahan disana-sini, beberapa baik, beberapa buruk. Keseimbangan juga harus dijaga, toh?

Kemana diri selama ini? Berpetualang!
Ke dunia baru, merasakan sensasi baru dari tiap pergerakan dan stimulus. Kesempatan-kesempatan merasakan dunia yang saat ini dijalani, dunia yang masih terkontrol ketat, masih terlihat sempurna dari luarnya. Tidak disangka, banyak juga yang mati-matian mempertahankan pemikirannya, entah jika itulah yang disebut sebagai idealis, tidak peduli. Selama diri masih bisa menikmati hidup, menikmati sensasi, perasaan-perasaan manis yang mau disyukuri.

Ditemukannya setengah dari diri yang selama ini terpisah, sahabat-sahabat baik hati dan setia, serta tidak lupa keluarga yang selalu menjadi tempat pulang dari kelelahan dan kegilaan dunia. Semakin banyak orang yang gila ketika diri semakin berpetualang ke tempat baru, dunia berbeda, memang.


Terus bersyukur dan berpetualang!

Selasa, 08 Januari 2013

Doa Kami

"Kuatkan kami, kami hampir lepas kendali kemudian jatuh. Tersungkur dan menangis. Hingga air mata mengering lalu penglihatan mulai banjir lagi, solusi tidak bisa ditemukan di pemikiran yang gelap ini. Terangkan kami, tunjukkan kami jalan yang terbaik untuk menghadapi dan menyelesaikan tantangan ini. Kami mengaku bersalah dan memohon ampun. Beri kami kesempatan untuk mengubah jadi lebih baik lagi. Kami ingin bisa menatap mata tanpa ditarik dan dihalangi. Kami mohon restu dan ijin. Amin."

Doa kami pada-Mu untuk masa depan kami.

Minggu, 30 Desember 2012

Naik Level dan Pembelajaran dari Insight


Ketika diri akan berkembang, masalah adalah ujiannya. Tertekan dan hampir hilang kewarasan dari diri akibat ini. Entah karena begitu berat atau diri yang melemah. Sangat terlihat pada diri bahwa perasaan lebih kuat dari pikiran. Saat perasaan itu harus ditahan dan dikontrol dengan bantuan pikiran, terjadi kelebihan beban yang mengakibatkan batasan antara waras dengan tidak hampir tidak terlihat lagi. Terlihat biasa di luar, namun semakin lama semakin terasa berat di dalam. Benar-benar berdiri sendiri tanpa ada yang membantu. Tidak ada yang bisa dipercaya selain Dia dan dia.

Saat-saat seperti ini, diri yang lemah akan banyak memunculkan kata seandainya. Maka terjadilah.

Sebelum semuanya dimulai, sedikit, bahkan hal kecil sekalipun mampu memberikan suntikan energi yang besar terhadap diri. Mampu membuat senyuman yang langka itu terkembang. Proses yang dilalui terasa begitu ringan karena saat itu, keadaan memang belum bisa diharapkan dan harapan dikecilkan dengan perbandingan yang dititikberatkan pada usaha dan doa. Setelah pikiran dan perasaan diatur dan sepakat, perjalanan dimulai. Sempat tidak yakin, sempat tidak percaya diri, namun semua itu ditepis dan sekuat-kuatnya terus maju. Hasilnya, impian yang sebelumnya dirasa mustahil berhasil diwujudkan.

Saat ini, kembali diuji. Ketahanan dan kekuatan diri ditekan hingga hampir melewati batas toleransinya. Hal ini dilihat sebagai latihan menuju diri yang baru. Ketika dilihat pada masa penuh ujian seperti ini, beberapa hal ternyata bisa dipelajari. Untuk bisa lebih percaya dan meyakini, mengubah sudut pandang, merawat harapan yang sedang tumbuh, dan memegang teguh tujuan serta alasan yang disepakati bersama.

Mau berkembang, mau meyakini, mau percaya, mau memperbaiki sudut pandang.

Kamis, 27 Desember 2012

Damai dan Maaf

Ingin bertemu langsung dan minta maaf karena kelakuan. Tiba-tiba muncul kemudian masuk ke kehidupan dan menghancurkan keseimbangan serta kedamaian yang telah lama ada. Cara yang salah, kontrol diri yang lemah, ego yang terlalu dituruti menjadi sebab-sebab oleh diri yang mengakibatkan terganggunya kedamaian.

Mohon maaf.