“Harus punya tujuan…”
Beberapa hari belakangan,
malam hari menjadi momen dimana kasur tidak lagi empuk dan mampu membuat diri
terlelap. Momok baru telah muncul, tidur.
Awalnya hanya bisa terlelap
pada saat dini hari, namun akhirnya mencapai titik puncak ketika sama sekali
tidak ada keinginan untuk tidur sampai adzan subuh. Setiap malam, ketika
berbaring, gelisah dan keringat dingin. Banyak hal tiba-tiba muncul dan
dipikirkan (kebanyakan negative, lainnya rencana-rencana dengan tindakan yang
belum pasti) tiap kali berbaring dan mencoba terlelap. Sangat menyiksa, dimana
orang lain dengan mudahnya terlelap dan beristirahat untuk mengumpulkan energi esok
hari, diri hanya dibolak-balik. Mengingatkan pada memanggang steak.
“Apa sih sebabnya?”
Setelah melakukan
refleksi diri, ternyata jawabannya adalah kekhawatiran akan masa depan. Ya,
masa depan yang masih belum pasti itu. Belum pasti akan kemana, seperti apa,
apa yang dikejar, apa yang akan di hadapi, dan apa-apa lainnya. Manusia memang
memiliki kecenderungan untuk mengkhawatirkan masa depan, sekecil apapun.
Pendapat tersebut tiba-tiba dimunculkan oleh diri, entah dari mana dasar dan
asalnya, untuk melakukan pembenaran. Coba ditelaah lagi, ada kebenaran di
dalamnya. Coba dipikirkan lagi, ada jawaban di dalamnya. Berkali-kali diri,
sambil terbaring segar tanpa kantuk tentunya, berkata demikian.
Ternyata, setiap bangun
pagi selama beberapa hari ini, tujuan hidup sedikit demi sedikit kabur dari
pandangan.
Oleh karena itu, muncul
pertanyaan-pertanyaan yang membuat diri sulit terlelap. Teringat akan sebuah
rencana untuk bengong seharian, memimpikan akan seperti apa hidup di masa
depan. Mimpi apa yang akan dihidupkan, yang akan menjadi tujuan hidup dan hidup
itu sendiri. Mungkin kah ini jawabannya? Demi mengejar kebahagiaan.
Jadi, apa tujuan hidupmu?