“Menjadi seorang yang baik
adalah hal mudah”, seorang optimis berkata. Dilain pihak, seorang pesimis
berbisik, “menjadi seorang yang baik itu..sulit.”
Pada awalnya, menjadi
seorang apatis adalah sebuah pilihan yang mudah dan menyenangkan. Kenapa ?
Membahagiakan diri sendiri dan menutup mata serta telinga dari urusan di luar
dari diri sendiri tidak membutuhkan usaha yang banyak dan juga tidak membutuhkan
tenaga yang banyak.
Mari melompat.
Membina sebuah hubungan,
memang bukan hal mudah tapi masih bisa diusahakan dan diperjuangkan. Ada sebuah
kekuatan, dorongan, dan sumber energi yang membakar semangat serta meningkatkan
ketahanan akan cobaan. Cinta.
Berbagai cara dilakukan
untuk memikat. Macam-macam jalan ditempuh untuk memasuki tahap berikutnya dari
sekadar kenal. Kesabaran diuji, telaten dan ulet naik level. Sampai pada
akhirnya akan ditentukan apakah buahnya manis atau beracun. Salah satu dinamika
dalam hidup manusia yang tidak pernah habis dibahas, ditulis, dan diceritakan
dari masa ke masa.
Mari terbang.
Mencoba ikhlas saat harus
melepaskan memang tidak mudah. Memori tidak sedikit, hutang masih belum
terbayarkan. Andai saja bisa dihancurkan lalu dibuat kembali semudah gedung,
mungkin manusia akan hidup dengan lebih malas dan tidak menghargai apa yang
sudah mereka dapatkan, atau lebih spesifik, pasangan yang sudah menemani
mereka. Hingga saat ini, masih gagal dalam hal mempertahankan. Menyedihkan,
sakit, pedih, dan berbagai kata-kata penuh bayangan akan luka terlintas di
kepala tapi tetap hal itu tidak bisa memutarbalikkan keadaan dan fakta bahwa
kegagalan sudah diinjak lantainya. Mengambil sisa di sudut ruangan, merapihkan
serpihan yang tersisa, dan mengecat ulang mungkin lebih baik saat ini. Selanjutnya,
ruangan ini akan dikunci lagi dan kuncinya akan ditelan. Ya, ditelan memori dan
terlupakan.
Terima Kasih bagi yang terkasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar