Senin, 30 Juli 2012

Keluhan Seorang Teman


                Suatu hari seorang teman mengeluh tentang kelompok kerjanya yang berisikan orang-orang haus akan angka. Hal itu diwujudkan dengan totalitas dalam pengerjaan tugas kelompok tersebut, bahkan memakan waktu setengah hari tiap harinya. Ada pernyataan yang menggelitik akal ketika teman tersebut mengatakan bahwa  mereka banyak berkutat di ketakutan akan salah dalam mengerjakan tugas, saling bertanya bagaimana yang benar, dan keragu-raguan lainnya.
Orang-orang itu begitu mengejar angka dibandingkan pengalaman. Hanya opini pribadi memang tapi dalam beberapa hal, berbeda dengan nilai dan lingkungan sehari-hari yang berisikan orang-orang yang mementingkan pengalaman dibandingkan dengan angka. Apakah ada salah tangkap makna ? Pendidikan yang seharusnya memberikan ilmu dan pengalaman hanya ditangkap sebagai sarana mengumpulkan pundi nilai dan kertas bercap.
Ironis. Kembali bertanya, apakah seperti ini gambaran diri seorang yang akan sukses di masa depan ? Perfeksionis, banyak keraguan, takut salah, dan lainnya demi mendapatkan hasil maksimal dianggap lebih penting dibandingkan dengan pengalaman dan rasa ingin tahu yang dipuaskan dalam setiap kegiatan melalui cara-cara tertentu, tanpa keraguan dan ketakutan.
Selain akademis, ada pula pernyataan teman tersebut yang bersinggungan dengan dunia sosial dari “teman-temannya”. Bagaimana dan dengan siapa mereka berteman ? “Mereka cuma menganggap teman itu ya seorang partner yang dibutuhkan saat butuh”, kata seorang teman. Kembali muncul sebuah pertanyaan, bagaimanakah kondisi kehidupan sosial orang-orang yang menganggap teman seperti itu ? Entah bagaimana, muncul perasaan miris. Miris kepada orang-orang yang berada, atau dianggap, teman dengan anggapan seperti itu. Tidak tergambar keakraban dan keikhlasan dari berteman dalam anggapan itu.
Insight pribadi yang bisa diambil, pengalaman dan kesalahan adalah hal yang harus dicari dan dialami sehingga angka bukan menjadi target utama. Mengapa ? Karena angka bukanlah tujuan dari pendidikan, bahkan bukan tujuan dari hidup. Kehidupan sosial harus diperhatikan karena manusia yang sendirian akan sangat mudah dilindas dunia dan kesehariannya.
Ada baiknya lebih banyak belajar dan mengumpulkan pengalaman untuk menemukan yang paling tepat, setidaknya bagi diri masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar